Wednesday, June 27, 2007

Jadi Aktivis yang prestatif, Yonkruuuu!!!!

Wuih...berat banget judulnya. Siapa sieh yang ga mau jadi aktivis yang prestatif ???. Memang menjadi seorang aktivis yang prestatif membutuhkan perjuangan yang luar biasa. Tapi, apabila kita memiliki azzam (niat) yang kuat insya 4JJI, 4JJI akan mengabulkan apa yang kita perlukan. Nieh ada sedikit tips&trick tuk jadi seorang aktivis sekaligus prestatif. Biar lebih mudah di inget, saya singkat menjadi SMELT_D :

1. Siapakah diri kita

Modal utama tuk meraih kesuksesan adalah kita harus mengetahui potensi kita (Who am I???) (kaya' judul filmnya Jackie Chan aja!!!). Kalo potensi kita di linguistic (bahasa), jangan sampai kita milih jurusan eksakta dah (pusyiiing)!!!dan juga sebaliknya. Karena sudah ada yg terjadi lho!!! Dia sebenarnya ga interest di pelajaran eksak, tapi karena tuntutan keluarga suruh masuk salah satu jurusan eksak, ya akhirnya dia ga kuat dan akhirnya pindah jurusan.

Kalo menurut Ust. Aris:kuda itu tidak akan gagah apabila ia terbang, tetapi gagah apabila dia berlari. Akan tetapi, sebaliknya burung elang tidak akan gagah kalo dengan berlari tetapi kelihatan gagah apabila ia terbang”.

Begitu juga dengan kita! Setiap manusia pasti di ciptakan oleh 4JJI memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Intinya, kita harus kembangkan potensi yang ada pada diri kita.

Sayyidina Ali bin Abi Thalib ra. juga pernah berkata bahwa: “Barangsiapa mengenal dirinya maka dia akan mengenal Tuhan-Nya”.

2. Manajemen Waktu

Setiap manusia pasti punya waktu yang sama, yaitu 24 jam. Kenapa sieh memanaje waktu itu penting bagi orang yang ingin menjadi aktivis sekaligus prestatif?

Ya iyalah...ga mungkin kale kita jadi seorang yang prestatif kalo kita tidak bisa memanaje waktu dan juga sebaliknya kita tidak mungkin bisa aktif kalo kita tidak bisa memanaje waktu. Jadi intinya, walaupun kita sibuk diorganisasi manapun kalo seandainya kita bisa memanaje waktu. Insya 4JJI kita menjadi pribadi yang unggul. Sesibuk apapun amanah antum (baik di BEM, DPM, rohis, DKM, and what everlah), pasti punya waktu2 yang longgar kan??tidak mungkin selama 24 jam antum rapat/syuro.

Bang Hasan Al-Bana pernah mengatakan, "Waktu adalah kehidupan. Menyia-nyiakan waktu berarti menyia-nyiakan kehidupan." Tuh kan! saking pentingnya manajemen waktu, Bang Hasan juga mengibaratkan waktu sebagai kehidupan. Begitu pentingnya waktu, sampai Allah bersumpah dengan waktu. "Wal `ashr, demi masa," kata Allah dalam surat al-Ashr. Betapa Allah juga mementingkan waktu melalui sumpahnya yang lain dengan menggunakan satuan waktu yang lebih beragam. Misalnya, walfajri, demi waktu fajar (al-Fajr:1), wadhdhuha, demi waktu dhuha (Adh-Dhuha:1), wallaili, demi waktu malam (asy-Syams:3), wannahari, demi waktu siang (asy-Syams: 4).

Allah pun telah mendisiplinkan kita agar selalu ingat terhadap waktu minimal lima kali dalam sehari semalam: Shubuh, Zhuhur, Ashar, Maghrib, 'Isya. Belum lagi tahajjud pada sepertiga akhir malam dan shalat Dhuha ketika matahari terbit sepenggalah. Allah mengingatkan kita untuk selalu memperhatikan waktu dan juga memanfaatkan waktu yang telah Dia berikan kepada manusia.

Kita berpacu dengan waktu. Satu desah nafas adalah satu langkah menuju maut. Rugi besar kalau kita banyak keinginan, banyak angan-angan, banyak harapan, tetapi tidak meningkatkan kemampuan. Padahal setiap detik, menit, dan jam adalah peluang bagi peningkatan kemampuan: kemampuan keilmuan, kemampuan diri, kemampuan kelapangan dada, dan kemampuan ibadah. Barangsiapa yang dalam setiap waktu yang dilaluinya selalu berupaya untuk meningkatkan kemampuan diri dan beribadah kepada Allah (tidak hanya ibadah ritual), maka tidak heran kalau Allah akan memberikan yang terbaik bagi diri kita. Allah-lah yang Maha Pemurah lagi Pemilik segala-galanya.

3. Ekspektasi

Ekspektasi disini maksudnya adalah harapan kita ke depan atau bisa dikatakan cita-cita kita ke depan mau ngapain and mau jadi apa???. Kita perlu punya ekspektasikarena akan mempengaruhi program kerja yang akan kita lakukan. Apabila kita gagal merencanakan maka sama dengan merencanakan kegagalan. Ya...kalo kita dah merencanakan, tapi masih gagal, itu mah pasrahkan ke 4JJI sajalah. Karena 4JJI pasti akan memberi apa yang kita perlukan bukan apa yang kita pinta. Yang penting kitamah usaha, karena 4JJI hanya melihat proses bukan pada hasilnya (QS. At-Taubah:105).

4. Lalu?

Setelah kita punya ekspektasi, Lalu kita harus ngapain?.Lalu disini memiliki arti kita harus kerja atau action sesuai dengan rencana yang telah kita buat. Kalo kita bercita2 ingin jadi aktivis yg prestatif, ya kita harus kerja super ekstra. Karena kegiatan atau kesibukan kita berbeda dengan orang yang diluar kita. Kita harus kerja dengan 5 AS, kerja keras, kerja tuntas, kerja cerdas, kerja mawas, dan kerja ikhlas.

5. Tetap Fokus

Fokus merupakan salah satu kunci tuk jadi seorang aktivis yang prestatif. Pada saat kita sedang kuliah, kita harus fokus mendengarkan apa yg diajarkan oleh dosen. Jangan sampai, pada waktu kuliah kita mengadakan rapat dengan teman sebelah kita. Dan juga sebaliknya, pada saat kita sedang syuro (rapat maksudnye...), ya kita harus fokus dengan agenda yang sedang diperbincangkan. Ya, intinya kita harus fokus dah!!!

6. Do’a

Nah, ini niy yang paling penting dan jangan sampai ditinggalkan. Karena Rasulullah SAW telah bersabda : “Doa adalah senjata bagi orang yang beriman”. Oleh karena itu jadikan doa dan usaha sebagaimana fungsional ruh dengan jasad pada diri antum. Sebab yang disebut insan kamil (manusia seutuhnya) ialah manakala jasad dengan ruh bertemu pada satu wujud manusia. Tidak akan disebut manusia yang sempurna, bila hanya ada ruh. Begitu pula sebaliknya, hanya akan disebut mayat, bila manusia hanya ada jasadnya saja tanpa dengan ruh.

Allah juga telah berfirman dalam surat al-Baqoroh:186

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran”. (QS. Al Baqarah ayat 186). So, kita harus optimis usaha kita akan berhasil apabila dibarengi dengan doa and jangan lupa niatkan semua usaha kita ikhlas hanya untuk mengharap ridlo-Nya.

Yups...Semoga tips ini bermanfaat

Salam Ukhuwah

-written by Obie-

3 comments:

Unknown said...

Assalamu'alaikum, Kang Obie. Wueh, Sodare/ri, ikhwah yang satu ini, emang patut jadi teladan, yeuh! Sip banget tulisanne... Keep writing, yeh...!

Obie Farobie said...

wa'alaikum salam. mas tanto (mas tifan)...Hmmm..tulisan an mash ecek2 niy mas. Maklumlah masih pemula (kaya di Hizb aj y!!!ngomong2 pemula). Saling mendo'akan ya..semoga kita bisa menghasilkan karya untuk ummat ini. Jzklh ya commentnya!!!

jundihasan said...

Oh Obie...
dikau begitu hebat dalam menulis. Mengingatkanku pada dosa-dosa akademikku ...hehehe...

Ayo ayo semangat...
S2 di luar negeri menanti !!!