Wednesday, October 31, 2007

Resensi Buku: Sudahkah Qt Tarbiyah??

Pertanyaan apakah kita sudah tarbiyah atau belum dapat dijawab dengan berbagai jawaban. Kita dapat mengiyakan dengan berbagai alasan formal. Alasan formal yang kerap menggoda untuk kita munculkan adalah:
  1. Kita sudah tarbiyah, karena kita telah memiliki murabbi,
  2. Kita telah tarbiyah, karena kita telah memiliki jadwal liqo’ pekanan
  3. Kita telah tarbiyah, karena kita telah mendapatkan materi yang berkelanjutan

Benarkah kita telah tarbiyah karena alasan-alasan terebut di atas? Benarkah sesungguhnya kita telah tarbiyah dengan sekedar memiliki murabbi? Apakah dengan sekedar memiliki liqo’ pekanan dan menerima materi tarbiyah, kita telah tarbiyah? Adakah parameter yang lebih dipertanggungjawabkan pada masa depan kita dan tentu saja dapat dipertangggungjawabkan pula di hadapan Allah SWT?

Dalam bukunya, bang Eko menjeleskan formulasi dari visi Tarbiyah:

  1. Tarbiyah menjadikan seseorang menjadi seorang dai yang produktif dan mampu menanggung beban dakwah
  2. Tarbiyah menjadikan seseorang menjadi pribadi yang memiliki wawasan ilmiah dengan berbagai ilmu pengetahun
  3. Tarbiyah mendukung potensi setiap orang demi mendukung dan mewujudkan cita2 secepat mungkin.

Paparan tersebut di atas menunjukkan bahwa impian (hasil yang diharapkan) tarbiyah tidak berhenti pada aspek-aspek formal semata. Sebaliknya visi tarbiyah melompati aspek formal dan menyentuh aspek subtantif dalam tarbiyah. Sesungguhnya, lebih penting untuk menjawab pertanyaan “sudahkah kita tarbiyah? dengan jawaban substantif daripada aspek formal.

Beliau juga memberikan alat bantu untuk menjawab pertanyaan “sudahkah kita tarbiyah?”, di ataranya adalah

  1. kita sudah tarbiyah jika kita terbuka terhadap perubahan
  2. kita sudah tarbiyah jika mampu bersikap tegas dan menghindarkan diri dari sikap agresif
  3. kita sudah tarbiyah jika kita menjadi pribadi yang proaktif
  4. kita sudah tarbiyah jika menjadi pribadi yang memiliki sikap mawas diri
  5. kita sudah tarbiyah jika menjadi pribadi yang mandiri
  6. kita sudah tarbiyah jika kita adalah sosok yang berperasaan, tapi tidak emosional
  7. kita sudah tarbiyah jika kita sanggup belajar dari kesalahan
  8. kita sudah tarbiyah jika hidup dimasa sekarang, bersikap realistis, dan berpikir relatif

Maka, sudahkah kita tarbiyah??? (Bang Eko Novianto)

(Renungan untuk diri pribadi!!!)

Thursday, October 25, 2007

My Tasks

Bismillah….

Masya Allah…PRku minggu2 ini dan minggu depan lumayan numpuk.

- Analisis jurnal bioorganik

- Bikin proposal KKP3T.

- Persiapan OR buat pejuang baru AG (walaupun hanya ikut syuro, he….).

- Bentar lagi UTS menghadang.

- Laporan hasil Survey Papua dan Riau menunggu!

- Persiapan pameran.

Sungguh benar wasiat Imam Syahid Hasan Al-Banna, bahwa “Kewajiban itu lebih banyak dari waktu luang, maka bantulah saudaramu dan jika telah selesai mengerjakan suatu pekerjaan maka beralihlah ke pekerjaan yang lainnya”.

Allah pun telah berfirman: ”Maka apabila engkau telah selesai dari satu urusan, segeralah untuk menyelesaikan urusan yang lain”. (QS. Al-Insyiroh [94]:7)

"Allahumma innii a'uudzubika minal hammi wal hazan, wa a'uudzubika minal 'ajzi wal kasal, wa'auudzubika minal jubni wal bukhli, wa'auudzubika min gholabatid-daini wa qohrir rijaal"

"Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari rasa gelisah dan sedih, dari kelemahan dan kemalasan, dan sifat pengecut dan bakhil, dan dari tekanan hutang dan kesewenang-wenangan orang".

Lebaran nan Indah

Adzan maghrib berkumandang tepat pukul 17.45, setelah itu takbir menggema di seluruh Kampung. Tetapi, ada yang sedikit berbeda lebaran tahun ini dengan tahun-tahun sebelumnya. Kali ini, Idul Fitri dikampung diramaikan oleh adanya lomba beduk para pemuda dan masyarakat sekitar. Sangat menyenangkan, so pasti!. But, suddenly, saya ditunjuk jadi panitia Pubdok. Mmm…it easy man!, cuma jeprat-jepret foto para penabuh bedug. Walaupun, saya hanya bisa meng-handle tugas sampe jam 11, karena saya harus mempersiapkan energi buat besok.

Keesokan harinya, segala makanan khas lebaran dihidangkan & ga ketinggalan, yaitu makan ketupat++++ bersama keluarga sebelum sholat Ied. Mmmm..subhanallah maknyos!!!. Seperti biasa, setelah sholat Ied, kita bersalaman dari rumah ke rumah dan juga berdziarah kubur tidak pernah ketinggalan. Bayangkan, setiap lebaran harus berdziarah ke empat pemakaman. Ada yang ke makamnya nenek dari ayah, kakaknya kakek, makamnya kakek, makamnya Buyut, ibunya Buyut. Dan, itu harus ditempuh dengan berjalan karena jaraknya lumayan dekat.

Saya sangat bersyukur, karena pada momen ini kita dapat berkumpul dengan sanak saudara, keluarga, dan handai taulan. Momen ini dimanfaatkan tuk bersilaturahim ke rumah temen dan kumpul bareng (reuni) dengan temen2 SMU doeloe. Memang…sungguh indah persaudaraan itu. Tapi, ada satu yang kurang, yaitu seharusnya keluarga dari leuwiliang tahun ini berlebaran di kampong halaman dan bisa kumpul bareng. Ternyata, ga bisa berlebaran di kampoeng, karena harus mempersiapakan walimahan anaknya pada H+7 Lebaran. Tak apalah, yang penting esensi dari lebaran tidak berkurang.

Tapi kawan, yang tidak kalah pentingnya ialah kita harus menerapkan madrasah Ramadhan yang telah kita lakukan selama 1 bulan penuh tersebut ke dalam 11 bulan berikutnya. Jika tidak, maka sesungguhnya Bulan Ramadhan masih dianggap sebagai ritual biasa oleh kita semua dan kita termasuk manusia yang rugi. Semoga kita menjadi hamba-hamba Allah yang mendapat gelar “muttaqien” dan terlahir kembali sebagai “pemenang” bukan sebagai “pecundang”. wallahua'lam.

Taqobbalallahu minna wa waminkum, shiyamana wa shiyamakum. Kullu Amin wa Antum Bi khair. Mohon Maaf Lahir dan Batin ya!!!

Friday, October 5, 2007

Mudiiik...

Ikatan bathin sudah mulai terasa dan getaran jiwa sudah membuncah di dalam dada. Setiap orang sangat merindukan masa-masa kebersamaan di kampung halaman, kampoeng dimana kita dibesarkan. Disinilah kita bisa bertemu dengan orang tua, keluarga besar, teman, sahabat lama, dan para guru yang telah menorehkan ilmu kepada kita. Ngomong2 mengenai kampoeng halaman, jadi teringat masa2 Ramadhan dan lebaran dimasa lalu. Kita bisa bersilaturrahim ke keluarga, ke tetangga, reuni ke sekolah, dan...makan bareng keluarga, Mmmmm...tidak bisa dibayangkan indahnya masa lalu, :-). Sampai saat ini saya sangat merindukan masakan Ibu!!!!(Hmmm...=P~). Yah, apa boleh buat diriku baru bisa pulang kampoeng H-3 karena ada pekerjaan yang harus diselesaikan sebelum lebaran tiba. Sebuah pekerjaan yang membutuhkan pemikiran dan tannggung jawab yang besar, yaitu membuat laporan hasil survey kajian tekno ekonomi di 20 provinsi :-?.

***

Suatu malam orang tuaku meng-sms. Seperti biasa beliau menanyakan kabar dan menanyakan kapan mudik. Walaupun pesan dari tulisannya singkat tapi punya makna yang sangat mendalam. Tidak bisa dielakkan lagi, pasti setiap orang tua sangat merindukan kehadiran anaknya yang telah lama berada di kota rantau. Mohon maaf, apabila selama ini saya belum maksimum tuk membahagiakanmu. Tapi, sungguh.....aku akan berusaha semaksimum mungkin tuk memberikan yang terbaik untukmu.

***

Menjelang hari raya, satu persatu sahabat meninggalkan kota hujan ini. Hmm.. Ada yang mudik ke-Palembang, Cirebon, Lampung, Medan, Indramayu, Solo, bahkan ada juga yang ke Lombok. Berat hati ini ketika engkau meninggalkan kota hujan :((. Tapi, Allah sudah menakdirkan, bahwa setiap pertemuan pasti ada perpisahan. Semoga pertemuan dan perpisahan kita hanya semata mengharap ridlo-Nya. Selamat tinggal sahabatku yang telah mudik mendahuluiku, semoga Allah mempertemukan kita kembali setelah hari raya. Hanya do’a robithoh yang bisa ku persembahkan untukmu:

“Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui bahwa hati-hati ini telah berkumpul untuk mencurahkan mahabbah hanya kepada-Mu, bertemu untuk taat kepada-Mu, bersatu dalam rangka menyeru di jalan-Mu, dan berjanji setia untuk membela syariat-Mu, maka kuatkanlah ikatan pertaliannya, Ya Allah, abadi-kanlah kasih sayangnya, tunjukkanlah jalannya, dan penuhilah dengan cahaya-Mu yang tidak akan pernah redup, lapangkanlah dadanya dengan limpahan iman dan keindahan tawakal kepada-Mu, hidupkanlah dengan ma'rifah-Mu, dan matikanlah dalam keadaan syahid di jalan-Mu. Sesungguhnya Engkau sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong. Aamin.Dan smoga shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada Muhammad,kepada keluarganya,dan kepada semua sahabatnya”

***

Met Mudik sahabatku...

Manfaatkan moment mudik ini tuk berbakti kepada kedua orang tua serta menularkan kebaikan kita kepada keluarga, sahabat, dan masyarakat sekitar.

Semoga Allah mempertemukan kita kembali setelah Hari Raya Idul Fithri 1428H.

“Mohon Maaf atas segala khilaf....”

Monday, October 1, 2007

Jadi speaker dadakan???siapa takut!!!!

“Asw, Mas sabtu besok ngisi acara AMT MIPA ya, acaranya di DMG jam 16.30”

Itulah sebait sms dari adik kelasku...

Hah???..kagak salah neeh kayak saya suruh ngisi acara AMT!!!.

Well, saya coba dululah walaupun mendadak H-2. malam-malam kucoba tuk membuat slide, tapi rada Ga PeDe juga. Malam itu juga saya minta inspirasi ke temen kosan. Dia menyarankan tuk membuat Ice breaking. Thanks ya usulannya, mas!!!!Hmm...walaupun tidak sehebat ESQnya Ary ginanjar, tidak sekeren TRUSCo, ataupun tidak seheboh ABConya Ust Arys Ahmad Jaya. Yang terpenting adalah keberanian dululah dan mau menerima tawaran, walaupun acaranya mendadak. Kadang-kadang kepepetisme itu perlu juga. Lagian sabtu sore kebetulan saya tidak ada agenda.

Pas hari H...seperti biasa, sebelum ngisi acara kebiasaan “degdegan” tidak dapat dielakkan. Walaupun ini adalah pengalaman ke-3ku tuk menjadi pembicara. Tapi, masih mendinglah, tidak “setegang” waktu ngisi acara “SONIC”nya diploma di alghifari. Cos waktu itu harus dibarengin dengan PRESMA IPB (kang Erick) dan Pak Hasyim. grrrrrrrr....ga PeDe juga duduk bareng Mahasiswa No.1 di IPB dan Dosen favorit MIPA. But, its OK!!! Alhamdulillah acara berjalan dengan lancar. Walaupun diriku ngomongya masih blepotan, he.. Yah, yang penting content dari pembicaraannay, semoga bermanfaatlah...

Semoga kejadian ini bisa dijadikan sebagai pengalaman bagi diriku. Siapa tau bisa jadi pembicara seperti Ust Arys. Eh... ga dink...terus terang dan terang trus saya ga berbakat tuk jadi trainer.

)))I(((

Setelah selesai ngisi acara AMT di AH..eh...ternyata di minta sama Bowo tuk jadi pembicara buka shaum bareng anak-anak SMUNCIL(SMU N 1 Cilegon_red) .Wah...ini lebih mendadak lagi, bayangin, H-5 menit suruh ngisi acara, ga kebayang kan???. Hmm..dung..dung..akhirnya kepepetisme juga tuk ngisi acara. Tapi, seneng juga koq, saya bisa ketemu dengan alumnus-alumnus SMUNCIL.

***

Hfff...sungguh sayang, pas hari-H sebenarnya temen2 kimia 39 ada agenda buka shaum bareng. Maaf yah...pa komti dan koko reko, saya ga bisa dateng, cos saya dikasih taunya telat. Yah,...memang hidup itu kadang-kadang harus memilih. Semoga pilihanku tuk ngisi acara AMT di DMG merupakan pilihan yang terbaik.