Monday, July 30, 2007

Bergeraklah...

Bergeraklah…Jangan berhenti. Bukan hanya karena berhenti akan menghambat laju kemajuan Anda. Namun sesungguhnya alam mengajarkan bahwa Anda tak akan pernah bisa berhenti. Meski Anda berdiam diri disitu, bumi tetap mengajak Anda mengelilingi matahari. Maka, bergeraklah, bekerjalah, dan berkaryalah. Air yang tak bergerak lebih cepat busuk. Kunci yang tak pernah dibuka lebih mudah serat. Mesin yang tak dinyalakan lebih gampang berkarat. Hanya perkakas yang tak digunakanlah yang disimpan dalam laci berdebu. Alam telah mengajarkan ini. Jangan berhenti berkarya.

Hidup adalah perjuangan. Perjuangan dalam mencari jati diri, perjuangan dalam membentuk pribadi islami, perjuangan dalam membentuk lingkungan yang shalih, perjuangan dalam membangun peradaban masyarakat yang islami. Perjuangan adalah awal dari kenyataan dan kenyataanlah yang akan mengantarkan perjuangan. Berperanlah dengan maksimal, torehkan prestasi-prestasi terbaik, raih dan isilah celah-celah strategis disana. Ukirlah sejarah dengan semangat tanpa titik yang aktornya adalah Anda yang senantiasa mengalirkan obsesi2 kemenangan, hentakan-hentakan kemauan, peta-peta strategis, garis-garis kebijakan yang membuncah laksana gelombang.

Prestasi adalah sebuah pergerakan yang terus menerus dinamis tak kenal henti menuju tangga-tangga perbaikan. Hidup itu sendiri adalah gerak, tak bergerak berarti mati. Potensi kita ibarat air (dikutip dari: Zero to Hero, karangan: Solikhin Abu Izzuddin). Bila menggenang maka ia akan berubah warnanya. Bila mengalir akan menyuburkan. Bila bergerak akan menghidupkan. Bila dikelola akan memberikan kemanfaatan. Bila dibiarkan akan membahayakan. Air adalah salah satu rahasia Allah yang tak ada habisnya. Ia menyimpan rahasia yang menghidupkan jiwa. Allah menegaskannya, “Sesungguhnya kami jadikan air itu segala sesuatu itu hidup”. Di dalamnya tersimpan potensi “raksasa”. Menjadi kekuatan dahsyat yang deras tersimpan dalam sebuah bendungan. Bagaikan air artesis di dalam tanah yang siap memancar ke segala arah. Akan tetapi derasnya aliran air tidak boleh dibiarkan mengalir begitu saja tanpa arah yang jelas, sehingga menjadi air bah, banjir, menggilas apa saja yang dijumpai kemudian merusaknya. Tanaman, hewan ternak, rumah, perkampungan, desa, kota, harta benda semua akan musnah manakala air “deras” yang mengalir itu tidak dibendung, ditata, dan diarahkan. Atau lebih tepatnya dimenej.

Bergeraklah dan terus bergeraklah. Karena dengan bergerak segalanya menjadi indah dan hidup. Bahagiakan dirimu dengan membawa kebahagiaan orang lain. Jangan kau siksa dirimu hanya dengan diam. Sebab bila air itu berhenti, mampet, bikin bau tak enak dan mengandung nyamuk-nyamuk bertelur. Penyakitlah akibatnya. Ketahuilah...orang yang malas akan terhalang. Orang yang menganggur akan menyesal. Orang yang diam akan mematikan. Bergerak akan mendatangkan keberkahan. Orang yang berusaha dan berjalan maka ia akan mengalahkan banyak orang.

Amal yang dilakukan seperti air yang menetes terus menerus. Dr. Aidh Al-Qarni dengan indah menggambakarnya: “tetesan demi tetesan akan menjadi sungai, dirham demi dirhama akan menjadi harta, kertas demi kertas akan menjadi buku. Dan waktu demi waktu yang dilewati akan menjadi umur.” Jadi prestasi yang dihasilkan merupakan kontribusi kontinyu yang dilakukan tak kenal lelah tak kenal henti. Bersegeralah...sebagaimana Imam Syahid Hasan Al Banna mewasiatkan dalam salah satu dari 10 wasiatnya: “Ketahuilah bahwa kewajiban lebih banyak dari waktu yang terluang maka bantulah saudaramu untuk menggunakan waktunya dengan sebaik-baiknya dan jika Anda punya kepentingan (tugas) selesaikanlah dengan segera". Bersegeralah....dan bersegeralah...beramal sebelum habis sisa umur dan selesai penulisan amal, saat dimana tak tersisa lagi kesempatan beramal di waktu malam maupun siang.

Jadilah seperti air, bergerak dan terus bergeraklah. Kalau tidak bergerak, diamnya air itu membahayakan, bisa-bisa bikin orang tenggelam. Sekaranglah saatnya untuk meniti prestasi dan menata diri demi esok yang telah menanti. Ibnu Umar berkata: “jika kamu berada di sore hari, jangan menunggu pagi hari, dan jika kamu berada di pagi hari jangan tunggu sore hari, gunakanlah kesehatanmu untuk (persiapan saat) sakitmu dan kehidupanmu untuk kematianmu.”(HR. Bukhari).

Bagaikan air Begitu juga dengan hidup ini, perlu adanya suatu gerakan yang dinamis. Ketika semua benda di dunia ini terus melakukan pergerakan baik yang bernyawa atau tidak, apakah pergerakan tersebut seiring dengan prestasi2 ke arah yang lebih baik ataukah sebaliknya. Dinamismelah yang menjamin sebuah keberhasilan, statismelah yang mengakibatkan kehancuran. Dinamisme muncul dari semangat yang tinggi untuk melakukan yang terbaik. So, Let’s Move bro.....!!!!!Allahu akbar!!!

Tuesday, July 24, 2007

Akhirnya...kesampean juga pulang kampung

Alhamdulillah...akhirnya rasa kangenku tuk pulang ke kampung halaman terobati, setelah 3 bulan berada di kota hujan. Saya cabut dari kosan hari sabtu (21 Juli) pagi sebelum jam ½ 8, sengaja karena sebelumnya saya harus ke tempat kerja terlebih dahulu tuk meminta izin ke teman2 yang ada di kantor. Tepat pukul 8 saya sampai di terminal bus. Saya menghampiri bus jurusan merak dan penumpang pun sudah lumayan banyak. Tanpa kompromi saya langsung menuju bus, langsung ku buka buku yang ada di tasku. Lumayan juga penumpangnya agak banyakan, ga seperti biasanya. Satu demi satu pengamen serta penjual minuman&makanan menghampiri bus demi mencari nafkah tuk kebutuhan sehari-hari.

Tepat pukul 8.15 bus arimbi meninggalkan kota hujan. Sambil membaca buku, kupandangkan mata ini melalui jendela. Seperti biasa, jalur Bogor menuju Merak melewati Jakarta. Kupandang satu persatu gedung demi gedung yang mencakar langit. Hffff...setelah melewati perbatasan Bogor-Jakarta cuaca sudah mulai terasa panas. Tak terasa terik matahari begitu cepat menghampiri dan kulihat waktu sudah menunjukkan pukul 11.00. Bus pun melaju semakin kencang, tdk terasa tepat pukul 11.45 saya sampai di depan Matahari Deprt Store kota Baja. Karena waktu sudah menunjukkan pukul 11.45, saya langsung menuju masjid terdekat. Tuk menuju ke rumahku harus naik angkot jurusan Bojonegara dan membutuhkan waktu 20 menit.

Alhamdulillah…akhirnya nyampe juga ke kampung halamanku pada pukul 13.00. Kususuri jalan dan rumah demi rumah. Sebelum menuju ke rumahku, saya menghampiri rumah bibi dan nenek terlebih dahulu (maklumlah rumahku lumayan jauh dari jalan raya). Bibiku langsung menyodorkan minuman pelepas dahaga. gregek…gregek…subhanalllah…segernya… Sesaat sesudah itu saya langsung menuju rumah dimana dulu saya dibesarkan. Sesampai di rumah, saya langsung bertemu dengan Ibu dan kakak2ku. Abah kemana? (tanyaku). Dia ada urusan di suatu tempat, kemungkinan pulangnya sore (Jawab Ibuku). Ibu langsung mengajakku tuk makan siang. Mmmmm..subhanallah..makanannya enak dan lezat. Seperti biasa sambil menikmati makan siang, orang tua selalu bertanya-tanya tentang keadaanku di Kota rantau.

Selepas makan siang, paman (dari silsilah yang lumayan jauh) kebetulan dateng ke rumah. O ya, beliau adalah lulusan Kimia Unpad. Dulu beliau pernah membuat pabrik kecap dan saos di Serang. Akan tetapi, karena ada suatu masalah, maka Pabriknya di tutup. Saya berbincang-bincang dengan beliau, karena saya punya ekspektasi tuk membuat suatu pabrik nata de soya di kampung halamanku. Karena tetanggaku lumayan banyak yang belum punya penghasilan tetap bahkan di salah satu keluargaku juga masih ada yg belum berpenghasilan tetap. Sebenarnya cita-cita ini sudah lama semenjak tingkat akhir di bangku kuliah. Dulu pernah terpikir tuk membuat pabrik Nata de Soya dari limbah cair pengolahan tahu. Ada tiga alasan yang menyebabkan saya tertarik tuk membuat pabrik nata:
1. Proses pembuatannya lumayan mudah,
2. Kebetulan di samping rumahku ada pabrik pengolahan tahu dan pabrik tersebut punya adiknya kakekku,
3. Untuk konsumen, kemungkinan lumayan banyak peminatnya, karena nata merupakan salah satu minuman yang digemari oleh anak.

Setelah berbincang-bincang dengan pamanku mengenai pengalaman beliau membuat pabrik kecap dan saos. Hfff….ternyata butuh modal yang tidak sedikit, yaitu sekitar 50 juta. Ada yang mau Bantu atau punya ide??? JJJ. Kemudian saya berpikir ulang…Apakah mungkin tuk membuat pabrik???. Selain itu, permasalahan yang paling penting ialah analisis pasar dan pemasaran????. Setelah berkonsultasi dengan orang tua. Ya, itu suatu cita-cita yang besar dan butuh modal yang tidak sedikit. Kalau kita berusaha keras...4JJI pasti akan memberikan jalan…Ibu hanya bisa mendoakan…(jawab Ibuku dengan kelembutannya). Mungkin ini adalah salah satu PR besar buat saya!!!!

Setelah pamanku pulang ke rumahnya, langsung ku hampiri kakak dan sepupuku yang sedang berkumpul di kamar depan. Saya menanyakan mengenai aktivitas mereka sekarang. Kakakku yang kedua, minggu ini mau ngajar komputer di salah satu sekolah dekat rumahku. Sedangkan yang pertama ditawarkan dengan peran yang sama tapi di sekolah yang berbeda, tetapi tidak mau. Dia lebih senang freelance katanya. Terus saya juga melanjutkan dengan pertanyaan yang lain“Gimana dah ikut LQ???”(tanyaku), “sebenarnya dah dateng ke rumah Mr. sekitar 6 orang, tapi dia lagi ga ada, ya udah saya pulang dan ga jadi”(jawab mereka). Waktu begitu cepat berdetak, dan adzan ashar pun berkumandang. Saya langsung bergegas ke kamar mandi dan mengguyur badanku yang penuh dengan keringat. Maklumlah, suhu di Kota Baja sangat berbeda dengan suhu di Kota Hujan. Kami langsung berangkat ke mesjid terdekat.

Selepas sholat ashar, kulanjutkan perjalanan tuk silaturrahim ke rumah saudara yang belum terjamah rumahnya olehku. Maklumlah, saudaraku sangat banyak di Kampung ini. Satu hari bersilaturahim rupanya tidak cukup. Setiap ke rumah mereka, selalu disodorkan makanan. Setiap rumah, paling saya makan satu potong. Ya, cukuplah hanya tuk menyenangkan hati mereka. Setelah silaturahim ke rumah saudara, juga silaturahim ke teman2 saya dulu. Selepas mampir dari rumah ke rumah, saya langsung pulang ke rumah. Di rumah, Ibu sedang sibuk membuat makanan khas kampungku. Mmmm..subhanallah enak sekali, dah lama ga makan makanan khas kampungku.

Seperti pulang kampung sebelumnya, selalu ada moment tuk berkumpul dengan sepupuku yang masih kecil. O ya, mereka bernama Gema Refantero, Rindu Rasuli, Abd. Malik Kandias, Muh. Iqbal, Fitrah Suci Bela Islami, Ijaz, Putri, dan Dadan. Gema refantero sekarang kelas 5 SD. Kata Ibuku (yang juga ngajar di sekolah dia), refan selalu mendapatkan peringkat 1 di sekolahnya dari kelas 1 sampai 4 dan dia juga jago sekali sama mata pelajaran matematika (kemungkinan sdh keturunan...cos ibunya juga guru Mate). Sedangkan Fitrah Suci Bela Islami, M.Iqbal, dan Abd. Malik Kandias sekarang sedang duduk di kelas dan sekolah yang sama, yaitu kelas 3 SD. Yang selalu juara 1 adalah Fitrah suci bela islami. Sedangkan sepupuku yang lain masih di bawah umur 5 tahun. Semoga kelak engkau menjadi anak yang sholeh dan sholehah.

Rupanya menghabiskan liburan 2 hari di kampung halamnku kurag cukup bagiku, karena masih banyak sanak saudara dan teman yang belum kutemui. Apa boleh buat, karena malam senin saya harus LQ dan besoknya harus kerja, saya harus cabut dari Kota Baja pada ahad sore. Alhamdulillah, tidak lama saya menunggu di depan kota Baja (sekitar 10 menit), Bus jurusan Kota Hujan langsung dateng menghampiri tepat pukul 15.40. Huff...tetapi saya sampai di kota hujan pukul 18.40, waktu maghrib sudah habis. Semoga Engkau memaafkan ya 4JJI. Karena ba’da maghrib saya harus LQ, saya langsung menuju masjid AG. Mmmm....ternyata LQ-nya dah mulai 15 menit yang lalu. Af1 ya teman2 dan Mr. semoga engkau bisa memaklumi.

Friday, July 13, 2007

Keberkahan itu...


Keberkahan itu...


Suatu saat teman kosanku sedang menikmati makan malam dan seperti biasa sambil makan malam kita berbincang-bincang. Saya bertanya kepada beliau, beli makan malam dimana???. Di depan PMI di warung…..(piiiit…sensor). Makan disana lumayan enak, nasinya lumayan banyak, serta harganya lumayan ekonomis (jawab beliau).

Pada malam ahad, saya dan adik kelasku melakukan suatu kegiatan di masjid kampus. Setelah kegiatan tersebut usai, saya langsung bertanya kepada mereka. “Sudah pada makan???”, “belum mas. Rencananya kita mau makan di warung….(piiit…sensor lagi) di depan PMI (jawab mereka)”. Perasaan warung ini terkenal sekali (hatiku bergumam). Terus terang, sebelumnya saya tidak mengetahui warung yang sering dibeli oleh teman dan adik kelasku tadi.

Suatu saat saya berangkat pagi-pagi dari kosan menuju masjid kampus sekitar jam 06.00 karena ada suatu agenda. Dengan sengaja, saya jalan kaki menuju masjid kampus karena hanya membutuhkan waktu 20 menit dan agendanya mulai pukul 06.30. Disepanjang jalan menuju masjid kampus tersebut banyak terdapat warung makan dan foto kopi. Ternyata saya menemukan warung yang dimaksudkan oleh teman kosan dan adik kelaskuk itu, karena tulisannya begitu jelas (Warung Nasi…). Warung tersebut selalu banyak dikunjungi pelanggan.

Tidak disangka dan tak kuduga, ternyata pemilik warung tersebut adalah seorang tua (kurang lebih berumur 60 tahun). Dia adalah sosok orang tua yang selalu bertemu ketika sholat dzuhur dan ashar di masjid dekat tempatku bekerja. Dia selalu berada pada shaf yang paling depan, bahkan dia selalu datang ke masjid ini sebelum adzan berkumandang. Subhanallah….Mungkin ini kunci yang memberikan keberkahan pada warung nasi tersebut. Semoga engkau tetap istiqomah di jalan ini sampai akhir hayatmu.

-walahua'lam-

Tuesday, July 10, 2007

Mendobrak Potensi Diri

Ngomong-ngomong mengenai potensi, setiap manusia pasti mempunyai potensi masing-masing. Kita harus mengatahui potensi diri kita. Lha, klo kita ga tau potensi kita, ya susah atuh kita mau melejitkan potensi diri apa lagi mau meraih prestasi luar biasa. Anda akan memiliki rasa percaya diri (Pe De) ketika Anda tau akan potensi diri, tau akan kekurangan dan kelebihan diri serta fokus selalu pada kelebihan bukan pada kelemahannya. Ya, lebih bagus lagi Anda memperbaiki kelemahan Anda.

Ketahuilah, bahwa Anda adalah termasuk manusia yang beruntung, karena diberikan kesempatan oleh 4JJI tuk menggali ilmu lebih dalam. Sebagai seorang aktivis, Anda mempunyai prestasi yang PLUS jika dibandingkan dengan yang lainnya. Anda mempunyai prestasi akhlak, pemahaman Islam yang lebih, kekuatan ruhiyah dan keyakinan kepada 4JJI akan kasih saying dan kemurahannya terhadap hamba2nya yang taat. Yakinlah Anda mampu dan meraih prestasi…!!!

Mulai saat ini usirlah kekosongan-kekosongan dengan sebuah kesibukan yang bermanfaat. Optimalkan dan manaje waktu 24 jam untuk hal-hal baik. Jagalah hati dengan selalu berdzikir kepada 4JJI SWT. Sibukan akal dengan banyak membaca dan olahlah tubuh dengan berolahraga dan makan makanan yang halal dan thoyib. Jangan biarkan sedetik waktu berlalu tanpa makna.

Sebagai bekal kita untuk menambah percaya diri dan keyakinan terhadap potensi terbaik, banyak hal yang bisa dilakukan, di antaranya gunakan rumus S-A-B-T-U:

1. Semangaaaaaaaaaaaaat...!!!

Perbedaan mendasar antara manusia yang berprestasi dengan yang tidak adalah semangatnya dalam berjuang. IQ hanya sedikit pengaruhnya. Para pejuang di Indonesia dulu mempunyai modal semangat walaupun hanya bermodalkan bambu runcing. Para gerakan intifadoh di Palestina mempunyai modal semangat walaupun hanya bersenjatakan batu-batu. Maka bersemangatlah dengan penuh keyakinan untuk menjadi manusia yang prestatif. Ganbatteeeeeeeee....!!!!.

2. Ambil Momentum

Momentum tidak akan pernah terulang untuk kedua kalinya. Menurut Hasan Al Bashri, waktu hanya ada tiga. Waktu kemaren yang sudah bukan milik kita lagi. Esok hari yang belum tentu kita punyai. Dan sekarang yang ada di tangan kita. Niy, ada bait nasyid dari Bang Opick:

”Bila waktu tlah memanggil

Teman sejati tinggallah amal

Bila waktu tlah terhenti

Teman sejati tinggallah sepi”

Momentum itu sejalan dengan waktu. Sifatnya sangat cepat berlalu. Maka hanya orang-orang sensitif yang mampu menangkap momentum itu untuk meledakkan potensinya menjadi prestasi. Setelah membekali dengan iman, ilmu, dan memohon petunjuk dari 4JJI, kita perlu mengasah kecerdasan dan kepekaan hati agar senantiasa proaktif memaknai momentum yang ada, menjemput bola bukan sekedar menunggu gawang.

Kalo kita kembali ke masa2 SMU dulu, kita teringat dengan rumus momentum. Momentum dirumuskan sebagai berikut: P = m.v. dari rumus ini dapat dilihat bahwa momentum berbanding lurus dengan massa dan kecepatan. K’lo diri kita ibaratkan dengan massa, maka kita perlu melakukan kecepatan supaya kita bisa memperoleh momentum (nyambung ga ya??..orang kimia ngomong2 masalah fisika!!!).

3. Berjamaah (Team Work)

Kalo di ilmu kimia, sebuah molekul yang stabil akan terbentuk akibat adanya penggabungan beberapa atom. Mungkin Anda masih ingat peristiwa yang terjadi di kota Hiroshima dan Nagasaki, Jepang pada bulan Agustus 1945. Yups...di kota tersebut terjadi ledakan bom atom yang sangat dahsyat. Menurut para ahli fisika, ledakan dahsyat ini terjadi karena adanya sinergi beberapa proses berantai, yaitu sinergi antara atom satu yang bersinggungan dengan atom yang lain, yang bisa disebut dengan proses FUSI. Atom-atom itu saling bersinggungan satu sama lain. Dalam waktu yang beberapa detik saja jutaan bahkan miliaran atom telah saling bersinggungan menghasilkan benturan kekuatan yang sangat dahsyat (subhanallah...4JJI Maha Kuasa ya!!!). Belajar dari fenomena atom, jika kita ingin unggul, nikmati hidup berjamaah. Kita harus senang hidup berjamaah dengan yang lain. Tapi tentu saja berjamaah dengan arti positif, karena adakalanya dalam berjamaah itu juga saling melemahkan, saling melumpuhkan.

4. Tawazun

Sesuai dengan fitrah 4JJI, manusia memiliki tiga potensi, yaitu jasmani, akal, dan ruh. Islam menghendaki ketiga dimensi potensi tersebut berada dalam keadaan seimbang (tawazun). Tiada keberhasilan tanpa keseimbangan, bumi mampu berputar karena adanya keseimbangan, motor bisa berjalan karena adanya keseimbangan, de el el. Pokokema banyak dah contohnya. Kita harus

mengoptimalkan ketiga potensi ini.

Akal memang harus terus di asah untuk meraih prestasi yang luar biasa. Ya, ibarat pisau aja dah, klo ga di asah2 pasti akan tumpul bahkan bisa karatan. Begitu juga dengan akal kita yang perlu di asah. Berbeda dengan pisau (yang perlu diasah dengan “gerinda”), kalo akal, media untuk mengasahnya adalah dengan ilmu.

Ruhiyah juga sama pentingnya harus diperkuat dengan ketakwaan kepada 4JJI SWT (berdoa, tilawah, qiyamul lail, de el el). Kebutuhan ruhiyah adalah dzikrullah, sebagaimana 4JJI telah berfirman dalam surat 13:28: “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat 4JJI. Ingatlah hanya dengan mengingat 4JJI hati menjadi tentram”. Pemenuhan kebutuhan ruhiyah sangat penting agar ruh/jiwa memiliki semangat hidup. Tanpa pemenuhan tersebut jiwa akan mati dan tidak sanggup mengemban amanah besar yang dilimpahkan kepadanya.

Begitu juga dengan fisik kita harus dipenuhi kebutuhannya. Jasadiyah kita merupakan amanah yang diberikan oleh 4JJI, karena itu harus kita jaga. Dalam sebuah hadits dikatakan, ”Seorang mu’min yang kuat lebih baik dan lebih disukai 4JJI daripada mu’min yang lemah, dan pada diri masing-masing dari keduanya terdapat kebaikan. Bersungguh-sungguhlah dalam meraih apa yang bermanfaat bagimu, mohonlah pertolongan kepada 4JJI dan jangan merasa lemah. Jika sesuatu menimpamu maka janganlah kamu mengatakan, ”seandainya aku melakukan begini niscaya akan begini dan begini”, akan tetapi katakanlah, ”4JJI telah menaqdirkan hal itu dan apa yang dikehendaki-Nya pasti akan terjadi”, karena sesungguhnya perkataan ”seandainya” akan membuka perbuatan setan.”(HR Muslim dan Abu Hurairah ra.).

5. Usaha yang terbaik dan optimal

Ketika Anda menyadari sebagai anak dari kedua oarng tua, berikan yang terbaik kepada mereka dengan menaati dan menunjukkannya dengan prestasi-prestasi. Ketika Anda sebagai mahasiswa berikan yang terbaik kepada orang tua dan kampus dengan menjadi mahasiswa terbaik. Ketika Anda sebagai kader dakwah di jamaah ini, tularkan kebaikan yang ant punya dan berikan yang terbaik untuk ummat ini. Apa yang Anda raih sekarang adalah hasil dari usaha-usaha kecil yang Anda lakukan terus menerus.

Yakinlah bahwa 4JJI melihat usaha atau kerja keras kita. Sebagaimana 4JJI telah berfirman dalam surat At-Taubah:105 ”Dan katakanlah: bekerjalah kamu, maka 4JJI dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada 4JJI yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.”

_Wallahua’lam_

Semoga bermanfaat

Sunday, July 8, 2007

Di malam itu...

Di malam itu, suaru adzan sangat menyentuh hati. Aku langsung bergegas tuk mengambil air wudlu setelah hampir seharian aku berada di depan komputer. Mmmmm...Rasanya sejuk sekali. Sebelum kakiku melangkah ke masjid, tiba-tiba ada bunyi nada sms masuk. “assalamu’alikum...ka malam ini insya 4JJI jadi belajar KimOr ya di AG. Ana bawa soal2 buat ujiaanya....insya 4JJI ada 6 orang yg dateng”. Itulah pesan yg disampaikan oleh adik kelasku angkatan 42 yg sedang menghadapi UAS. Ya 4JJI, saya lupa malem ini ada janji dengan adik kelasku. Hfff...Malam ini badanku terasa tidak seperti biasanya (ga enak badan).

Selepas sholat, saya langsung membuka lalu membaca beberapa mushaf Al-Qur’an yang mungil (ada gantungannya bertuliskan”Hidup Indah dengan Al-Qur’an”). Tulisan itu menjadi salah satu inspiratif bagi saya. Mmmmm...rupanya kakiku sangat berat tuk melangkah ke AG. Mataku rupanya sangat mengantuk karena seharian berada di depan komputer dan juga didukung oleh suasana malam yang dingin.

Sesaat ku lihat suasana malam di Kota ini melalui jendela. Pada malam itu, hujan rintik-rintik mengguyur kota Bogor (Tidak salah orang mengatakan bahwa Kota ini dijuluki dengan Kota Hujan). Ya 4JJI, mengapa kakiku sangat berat tuk pergi ke sana??. (hatiku bergumam). Hmmm...sesaat ku termenung. Kalau seandainya aku tidak kesana malam ini, bagaimana nasib adik kelasku?. Dengan tekad yang kuat, saya langsung bergegas siap-siap ke AG. Batinku berkata: “astaghfirullah...maafkan aku yang 4JJI, kakiku sangat berat menuju AG. Padahal adik2 kelas telah menunggu dan jauh2 datang dari DMG.

Dengan niat yang kuat, saya langsung melangkahkan kaki walaupun hujan mengguyur kota ini. Sesaat ku membuka pintu kosan dan langsung keluar. Subhanallah...sejuknya suasana kota ini. Engkau telah memberikan keberkahan kepada penduduk kota ini. kulalui lorong2 rumah dan kosan dengan santai dan semangat. Langsung saya menuju jalan raya dan saya langsung naik angkot. Tepat pukul 8 saya sampai ke AG dan bertemu dengan adik2 kelasku. Benar kata hatiku, bahawa mereka sdh sampai ke masjid ini dan bersemangat tuk belajar ORG. Seandainya saya tidak datang ke AG pada malam ini, pasti aku telah mengecewakan saudara2ku yang lain.

Hanya bermodalkan niat (sebelumnya saya belum mempersiapkan materi terlebih dahulu), saya langsung memberikan request kepada adik2 kelasku. Malam ini pada mau belajar konsep atau soal?. Mereka semua sepakat tuk belajar konsep terlebih dahulu, setelah itu membahas soal. Ternyata sudah lama saya tidak membukan buku organik dan saya hanya bisa menerangkan apa yang saya ingat dulu. Saya buka buku organik (karangan Fessenden) tersebut dan ternyata alhamdulillah memori saya ingat kembali. Memang benar juga yach....”barangsiapa yang mengajarkan ilmu kepada orang lain, maka ia akan mendapatkan tambahan ilmu”. Semoga belajar bareng di malam itu mendapatkan keberkahan darimu ya 4JJI dan engkau menambahkan ilmu kepada saya. Besok paginya..ada seorang rekan yang memberikan sms: “terimakasih mas atas belajar barengnya, soalnya ga jauh berbeda dengan yang dibahas tadi malam”.

Thanks 4JJI for everything. Terimakasih telah memberikan semangat tuk mengajarkan ilmu kepada adik2 kelasku.

-The end-

Monday, July 2, 2007

Wake Up Bro!!!


Kalo dilihat dari judulnya, kita harus sesegera mungkin tuk bangun niy friend. Emang bangun dari apa ya???.Hmm....ya kita harus bangun dari tidur, bangun dari keterpurukan, dan bangun dari kemalasan. We have to wake up as soon as possible bro !!!. kita harus bangkit, bergerak, dan maju!!!!. Jadi teringat niy nasihat dari Bapak Prof. Dr. Taufik Yusuf Al-Wa’iey. Pada kenal ga ama Bang Yusuf (ga pa2 kali ye di panggil bang yusuf, biar serasa deket gitu!!!)??? Yups betul!!! Bang Yusuf tuch salah satu pengarang buku “Kekuatan Sang Murabbi”. Beliau mengatakan bahwa: “Saat ini kaum muslimin mulai bangkit dari tidur panjang yang membuat mereka lupa pada agamanya. Semangat keislaman tumbuh dan mulai bergelora seiring dengan perjuangan dakwah. Oleh karena itu, kita harus bersegera meraih tangan-tangan mereka dan membimbingnya ke jalan Islam”.

So, tunggu apalagi niy...Nahnu du’at qobla kulli syai’ (kita adalah seorang da’i sebelum menjadi apapun). Kita harus menebarkan cinta dan kasih sayang kepada objek dakwah kita. Jangan sampai kebaikan yang telah disampaikan oleh sang murobbi kita pendam didalam hati (maksud ane tidak ditularkan kepada orang lain). Klo materinya dah banyak yang diserap dan tidak disampaikan kepada orang lain ntar kebelinger lagi!!!. Kita ibaratkan sebagai sebuah teko yang diisi air. Apabila teko tersebut terus menerus diisi air, otomatis akan tumpah kan??? Tetapi apabila air yang berada di dalam teko tersebut kita berikan kepada gelas-gelas. Insya 4JJI akan bermanfaat. Nah, begitu juga dengan kita. Kalo seumpamanya kita terus menerus diberi materi, tapi tidak ditularkan untuk maslahat ummat, bisa2 otak kita akan membeludak dan bahkan bisa ngehang mungkin (emangnya komputer!!!) (ga seserem ini kale...).

Bang Hasan Al-Banna juga pernah mengatakan bahwa: “Perbaikan itu tidak akan terwujud dengan mengisolir dan menutup diri”. Nah, bang Hasan juga berpesan kan, bahwa apabila kita menginginkan perbaikan ummat ini, kita harus bergerak dan bangkit. Ayo bro!!!dah saatnya kita bangkit. Open your eyes, Open your heart, and open your mind. Kita harus optimis bahwa kita adalah pemimpin ummat bukan pengganti ummat.

Niy, ada kata2 keyen lagi dari Bang Hasan: “Siapa yang tidak menambahkan sesuatu di dunia, maka ia adalah B-E-B-A-N didunia ini”. Menurut beliau, ada dua tipe manusia, yaitu:
1. Orang yang menambah sesuatu di dunia
Ciri manusia tipe ini ialah dia mempunyai obsesi, kemauan, dan tekad. Ia menghimpun manusia disekitarnya dan memimpin mereka.

2. Orang yang menjadi tambahan di dunia
Ciri2nya ntu: - Orang yang hanya hidup untuk dirinya
Orang yang hanya hidup menurut selera hawa nafsunya
Orang yang berada dalam pinggiran kehidupan

Sekarang pertanyaannya adalah: termasuk tipe manakah kita? Ya itu mah bisa dijawab masing-masing. Semoga kita terus berusaha tuk menjadi manusia tipe ke-1 ya!!! (wallahu a’alam).

Ikhwah fillah…mari kita renungkan sebuah untaian kata-kata yang indah yang disampaikan oleh Imam Syahid Hasan Al Banna (Musharohah Imam syahid):

“Betapa inginnya kami agar ummat ini mengetahui

bahwa mereka lebih kami cintai daripada diri kami sendiri.

Kami berbangga, ketika jiwa-jiwa kami gugur sebagai penebus bagi kehormatan mereka, Jika memang tebusan itu yang diperlukan.

Atau menjadi harga bagi tegaknya kejayaan, kemuliaan, dan terwujudnya cita-cita mereka,

Jika memang itu harga yang harus dibayar.

Tiada sesuatu yang membuat kami bersikap seperti ini selain rasa cinta yang telah mengharu biru hati kami, menguasai perasaan kami, memeras habis air mata kami, dan mencabut rasa ingin tidur dari pelupuk mata kami.

Betapa berat rasa dihati ketika kami menyaksikan bencana yang mencabik-cabik umat ini, sementara kita hanya sanggup menyerah pada kehinaan dan pasrah oleh keputusasaan”.

Semoga bermanfaat

Keep fight&istiqomah bro!!!

Membina yuukk....!!!Biar jadi ikhwah yang sejati!!!!