Tuesday, July 24, 2007

Akhirnya...kesampean juga pulang kampung

Alhamdulillah...akhirnya rasa kangenku tuk pulang ke kampung halaman terobati, setelah 3 bulan berada di kota hujan. Saya cabut dari kosan hari sabtu (21 Juli) pagi sebelum jam ½ 8, sengaja karena sebelumnya saya harus ke tempat kerja terlebih dahulu tuk meminta izin ke teman2 yang ada di kantor. Tepat pukul 8 saya sampai di terminal bus. Saya menghampiri bus jurusan merak dan penumpang pun sudah lumayan banyak. Tanpa kompromi saya langsung menuju bus, langsung ku buka buku yang ada di tasku. Lumayan juga penumpangnya agak banyakan, ga seperti biasanya. Satu demi satu pengamen serta penjual minuman&makanan menghampiri bus demi mencari nafkah tuk kebutuhan sehari-hari.

Tepat pukul 8.15 bus arimbi meninggalkan kota hujan. Sambil membaca buku, kupandangkan mata ini melalui jendela. Seperti biasa, jalur Bogor menuju Merak melewati Jakarta. Kupandang satu persatu gedung demi gedung yang mencakar langit. Hffff...setelah melewati perbatasan Bogor-Jakarta cuaca sudah mulai terasa panas. Tak terasa terik matahari begitu cepat menghampiri dan kulihat waktu sudah menunjukkan pukul 11.00. Bus pun melaju semakin kencang, tdk terasa tepat pukul 11.45 saya sampai di depan Matahari Deprt Store kota Baja. Karena waktu sudah menunjukkan pukul 11.45, saya langsung menuju masjid terdekat. Tuk menuju ke rumahku harus naik angkot jurusan Bojonegara dan membutuhkan waktu 20 menit.

Alhamdulillah…akhirnya nyampe juga ke kampung halamanku pada pukul 13.00. Kususuri jalan dan rumah demi rumah. Sebelum menuju ke rumahku, saya menghampiri rumah bibi dan nenek terlebih dahulu (maklumlah rumahku lumayan jauh dari jalan raya). Bibiku langsung menyodorkan minuman pelepas dahaga. gregek…gregek…subhanalllah…segernya… Sesaat sesudah itu saya langsung menuju rumah dimana dulu saya dibesarkan. Sesampai di rumah, saya langsung bertemu dengan Ibu dan kakak2ku. Abah kemana? (tanyaku). Dia ada urusan di suatu tempat, kemungkinan pulangnya sore (Jawab Ibuku). Ibu langsung mengajakku tuk makan siang. Mmmmm..subhanallah..makanannya enak dan lezat. Seperti biasa sambil menikmati makan siang, orang tua selalu bertanya-tanya tentang keadaanku di Kota rantau.

Selepas makan siang, paman (dari silsilah yang lumayan jauh) kebetulan dateng ke rumah. O ya, beliau adalah lulusan Kimia Unpad. Dulu beliau pernah membuat pabrik kecap dan saos di Serang. Akan tetapi, karena ada suatu masalah, maka Pabriknya di tutup. Saya berbincang-bincang dengan beliau, karena saya punya ekspektasi tuk membuat suatu pabrik nata de soya di kampung halamanku. Karena tetanggaku lumayan banyak yang belum punya penghasilan tetap bahkan di salah satu keluargaku juga masih ada yg belum berpenghasilan tetap. Sebenarnya cita-cita ini sudah lama semenjak tingkat akhir di bangku kuliah. Dulu pernah terpikir tuk membuat pabrik Nata de Soya dari limbah cair pengolahan tahu. Ada tiga alasan yang menyebabkan saya tertarik tuk membuat pabrik nata:
1. Proses pembuatannya lumayan mudah,
2. Kebetulan di samping rumahku ada pabrik pengolahan tahu dan pabrik tersebut punya adiknya kakekku,
3. Untuk konsumen, kemungkinan lumayan banyak peminatnya, karena nata merupakan salah satu minuman yang digemari oleh anak.

Setelah berbincang-bincang dengan pamanku mengenai pengalaman beliau membuat pabrik kecap dan saos. Hfff….ternyata butuh modal yang tidak sedikit, yaitu sekitar 50 juta. Ada yang mau Bantu atau punya ide??? JJJ. Kemudian saya berpikir ulang…Apakah mungkin tuk membuat pabrik???. Selain itu, permasalahan yang paling penting ialah analisis pasar dan pemasaran????. Setelah berkonsultasi dengan orang tua. Ya, itu suatu cita-cita yang besar dan butuh modal yang tidak sedikit. Kalau kita berusaha keras...4JJI pasti akan memberikan jalan…Ibu hanya bisa mendoakan…(jawab Ibuku dengan kelembutannya). Mungkin ini adalah salah satu PR besar buat saya!!!!

Setelah pamanku pulang ke rumahnya, langsung ku hampiri kakak dan sepupuku yang sedang berkumpul di kamar depan. Saya menanyakan mengenai aktivitas mereka sekarang. Kakakku yang kedua, minggu ini mau ngajar komputer di salah satu sekolah dekat rumahku. Sedangkan yang pertama ditawarkan dengan peran yang sama tapi di sekolah yang berbeda, tetapi tidak mau. Dia lebih senang freelance katanya. Terus saya juga melanjutkan dengan pertanyaan yang lain“Gimana dah ikut LQ???”(tanyaku), “sebenarnya dah dateng ke rumah Mr. sekitar 6 orang, tapi dia lagi ga ada, ya udah saya pulang dan ga jadi”(jawab mereka). Waktu begitu cepat berdetak, dan adzan ashar pun berkumandang. Saya langsung bergegas ke kamar mandi dan mengguyur badanku yang penuh dengan keringat. Maklumlah, suhu di Kota Baja sangat berbeda dengan suhu di Kota Hujan. Kami langsung berangkat ke mesjid terdekat.

Selepas sholat ashar, kulanjutkan perjalanan tuk silaturrahim ke rumah saudara yang belum terjamah rumahnya olehku. Maklumlah, saudaraku sangat banyak di Kampung ini. Satu hari bersilaturahim rupanya tidak cukup. Setiap ke rumah mereka, selalu disodorkan makanan. Setiap rumah, paling saya makan satu potong. Ya, cukuplah hanya tuk menyenangkan hati mereka. Setelah silaturahim ke rumah saudara, juga silaturahim ke teman2 saya dulu. Selepas mampir dari rumah ke rumah, saya langsung pulang ke rumah. Di rumah, Ibu sedang sibuk membuat makanan khas kampungku. Mmmm..subhanallah enak sekali, dah lama ga makan makanan khas kampungku.

Seperti pulang kampung sebelumnya, selalu ada moment tuk berkumpul dengan sepupuku yang masih kecil. O ya, mereka bernama Gema Refantero, Rindu Rasuli, Abd. Malik Kandias, Muh. Iqbal, Fitrah Suci Bela Islami, Ijaz, Putri, dan Dadan. Gema refantero sekarang kelas 5 SD. Kata Ibuku (yang juga ngajar di sekolah dia), refan selalu mendapatkan peringkat 1 di sekolahnya dari kelas 1 sampai 4 dan dia juga jago sekali sama mata pelajaran matematika (kemungkinan sdh keturunan...cos ibunya juga guru Mate). Sedangkan Fitrah Suci Bela Islami, M.Iqbal, dan Abd. Malik Kandias sekarang sedang duduk di kelas dan sekolah yang sama, yaitu kelas 3 SD. Yang selalu juara 1 adalah Fitrah suci bela islami. Sedangkan sepupuku yang lain masih di bawah umur 5 tahun. Semoga kelak engkau menjadi anak yang sholeh dan sholehah.

Rupanya menghabiskan liburan 2 hari di kampung halamnku kurag cukup bagiku, karena masih banyak sanak saudara dan teman yang belum kutemui. Apa boleh buat, karena malam senin saya harus LQ dan besoknya harus kerja, saya harus cabut dari Kota Baja pada ahad sore. Alhamdulillah, tidak lama saya menunggu di depan kota Baja (sekitar 10 menit), Bus jurusan Kota Hujan langsung dateng menghampiri tepat pukul 15.40. Huff...tetapi saya sampai di kota hujan pukul 18.40, waktu maghrib sudah habis. Semoga Engkau memaafkan ya 4JJI. Karena ba’da maghrib saya harus LQ, saya langsung menuju masjid AG. Mmmm....ternyata LQ-nya dah mulai 15 menit yang lalu. Af1 ya teman2 dan Mr. semoga engkau bisa memaklumi.

2 comments:

boodee said...

hmmm.. ceritanya pulang kampung nih, kalo balik lagi ke bogor jangan lupa bawa oleh2 yah..!! hahaha

Anonymous said...

kapan rencana pulang kampung lage?
jangan lupa oleh2nya yg banyak, kan saudara di bgr juga banyak....he...