Tuesday, July 10, 2007

Mendobrak Potensi Diri

Ngomong-ngomong mengenai potensi, setiap manusia pasti mempunyai potensi masing-masing. Kita harus mengatahui potensi diri kita. Lha, klo kita ga tau potensi kita, ya susah atuh kita mau melejitkan potensi diri apa lagi mau meraih prestasi luar biasa. Anda akan memiliki rasa percaya diri (Pe De) ketika Anda tau akan potensi diri, tau akan kekurangan dan kelebihan diri serta fokus selalu pada kelebihan bukan pada kelemahannya. Ya, lebih bagus lagi Anda memperbaiki kelemahan Anda.

Ketahuilah, bahwa Anda adalah termasuk manusia yang beruntung, karena diberikan kesempatan oleh 4JJI tuk menggali ilmu lebih dalam. Sebagai seorang aktivis, Anda mempunyai prestasi yang PLUS jika dibandingkan dengan yang lainnya. Anda mempunyai prestasi akhlak, pemahaman Islam yang lebih, kekuatan ruhiyah dan keyakinan kepada 4JJI akan kasih saying dan kemurahannya terhadap hamba2nya yang taat. Yakinlah Anda mampu dan meraih prestasi…!!!

Mulai saat ini usirlah kekosongan-kekosongan dengan sebuah kesibukan yang bermanfaat. Optimalkan dan manaje waktu 24 jam untuk hal-hal baik. Jagalah hati dengan selalu berdzikir kepada 4JJI SWT. Sibukan akal dengan banyak membaca dan olahlah tubuh dengan berolahraga dan makan makanan yang halal dan thoyib. Jangan biarkan sedetik waktu berlalu tanpa makna.

Sebagai bekal kita untuk menambah percaya diri dan keyakinan terhadap potensi terbaik, banyak hal yang bisa dilakukan, di antaranya gunakan rumus S-A-B-T-U:

1. Semangaaaaaaaaaaaaat...!!!

Perbedaan mendasar antara manusia yang berprestasi dengan yang tidak adalah semangatnya dalam berjuang. IQ hanya sedikit pengaruhnya. Para pejuang di Indonesia dulu mempunyai modal semangat walaupun hanya bermodalkan bambu runcing. Para gerakan intifadoh di Palestina mempunyai modal semangat walaupun hanya bersenjatakan batu-batu. Maka bersemangatlah dengan penuh keyakinan untuk menjadi manusia yang prestatif. Ganbatteeeeeeeee....!!!!.

2. Ambil Momentum

Momentum tidak akan pernah terulang untuk kedua kalinya. Menurut Hasan Al Bashri, waktu hanya ada tiga. Waktu kemaren yang sudah bukan milik kita lagi. Esok hari yang belum tentu kita punyai. Dan sekarang yang ada di tangan kita. Niy, ada bait nasyid dari Bang Opick:

”Bila waktu tlah memanggil

Teman sejati tinggallah amal

Bila waktu tlah terhenti

Teman sejati tinggallah sepi”

Momentum itu sejalan dengan waktu. Sifatnya sangat cepat berlalu. Maka hanya orang-orang sensitif yang mampu menangkap momentum itu untuk meledakkan potensinya menjadi prestasi. Setelah membekali dengan iman, ilmu, dan memohon petunjuk dari 4JJI, kita perlu mengasah kecerdasan dan kepekaan hati agar senantiasa proaktif memaknai momentum yang ada, menjemput bola bukan sekedar menunggu gawang.

Kalo kita kembali ke masa2 SMU dulu, kita teringat dengan rumus momentum. Momentum dirumuskan sebagai berikut: P = m.v. dari rumus ini dapat dilihat bahwa momentum berbanding lurus dengan massa dan kecepatan. K’lo diri kita ibaratkan dengan massa, maka kita perlu melakukan kecepatan supaya kita bisa memperoleh momentum (nyambung ga ya??..orang kimia ngomong2 masalah fisika!!!).

3. Berjamaah (Team Work)

Kalo di ilmu kimia, sebuah molekul yang stabil akan terbentuk akibat adanya penggabungan beberapa atom. Mungkin Anda masih ingat peristiwa yang terjadi di kota Hiroshima dan Nagasaki, Jepang pada bulan Agustus 1945. Yups...di kota tersebut terjadi ledakan bom atom yang sangat dahsyat. Menurut para ahli fisika, ledakan dahsyat ini terjadi karena adanya sinergi beberapa proses berantai, yaitu sinergi antara atom satu yang bersinggungan dengan atom yang lain, yang bisa disebut dengan proses FUSI. Atom-atom itu saling bersinggungan satu sama lain. Dalam waktu yang beberapa detik saja jutaan bahkan miliaran atom telah saling bersinggungan menghasilkan benturan kekuatan yang sangat dahsyat (subhanallah...4JJI Maha Kuasa ya!!!). Belajar dari fenomena atom, jika kita ingin unggul, nikmati hidup berjamaah. Kita harus senang hidup berjamaah dengan yang lain. Tapi tentu saja berjamaah dengan arti positif, karena adakalanya dalam berjamaah itu juga saling melemahkan, saling melumpuhkan.

4. Tawazun

Sesuai dengan fitrah 4JJI, manusia memiliki tiga potensi, yaitu jasmani, akal, dan ruh. Islam menghendaki ketiga dimensi potensi tersebut berada dalam keadaan seimbang (tawazun). Tiada keberhasilan tanpa keseimbangan, bumi mampu berputar karena adanya keseimbangan, motor bisa berjalan karena adanya keseimbangan, de el el. Pokokema banyak dah contohnya. Kita harus

mengoptimalkan ketiga potensi ini.

Akal memang harus terus di asah untuk meraih prestasi yang luar biasa. Ya, ibarat pisau aja dah, klo ga di asah2 pasti akan tumpul bahkan bisa karatan. Begitu juga dengan akal kita yang perlu di asah. Berbeda dengan pisau (yang perlu diasah dengan “gerinda”), kalo akal, media untuk mengasahnya adalah dengan ilmu.

Ruhiyah juga sama pentingnya harus diperkuat dengan ketakwaan kepada 4JJI SWT (berdoa, tilawah, qiyamul lail, de el el). Kebutuhan ruhiyah adalah dzikrullah, sebagaimana 4JJI telah berfirman dalam surat 13:28: “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat 4JJI. Ingatlah hanya dengan mengingat 4JJI hati menjadi tentram”. Pemenuhan kebutuhan ruhiyah sangat penting agar ruh/jiwa memiliki semangat hidup. Tanpa pemenuhan tersebut jiwa akan mati dan tidak sanggup mengemban amanah besar yang dilimpahkan kepadanya.

Begitu juga dengan fisik kita harus dipenuhi kebutuhannya. Jasadiyah kita merupakan amanah yang diberikan oleh 4JJI, karena itu harus kita jaga. Dalam sebuah hadits dikatakan, ”Seorang mu’min yang kuat lebih baik dan lebih disukai 4JJI daripada mu’min yang lemah, dan pada diri masing-masing dari keduanya terdapat kebaikan. Bersungguh-sungguhlah dalam meraih apa yang bermanfaat bagimu, mohonlah pertolongan kepada 4JJI dan jangan merasa lemah. Jika sesuatu menimpamu maka janganlah kamu mengatakan, ”seandainya aku melakukan begini niscaya akan begini dan begini”, akan tetapi katakanlah, ”4JJI telah menaqdirkan hal itu dan apa yang dikehendaki-Nya pasti akan terjadi”, karena sesungguhnya perkataan ”seandainya” akan membuka perbuatan setan.”(HR Muslim dan Abu Hurairah ra.).

5. Usaha yang terbaik dan optimal

Ketika Anda menyadari sebagai anak dari kedua oarng tua, berikan yang terbaik kepada mereka dengan menaati dan menunjukkannya dengan prestasi-prestasi. Ketika Anda sebagai mahasiswa berikan yang terbaik kepada orang tua dan kampus dengan menjadi mahasiswa terbaik. Ketika Anda sebagai kader dakwah di jamaah ini, tularkan kebaikan yang ant punya dan berikan yang terbaik untuk ummat ini. Apa yang Anda raih sekarang adalah hasil dari usaha-usaha kecil yang Anda lakukan terus menerus.

Yakinlah bahwa 4JJI melihat usaha atau kerja keras kita. Sebagaimana 4JJI telah berfirman dalam surat At-Taubah:105 ”Dan katakanlah: bekerjalah kamu, maka 4JJI dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada 4JJI yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.”

_Wallahua’lam_

Semoga bermanfaat

2 comments:

Anonymous said...

Oi, achei teu blog pelo google tá bem interessante gostei desse post. Quando der dá uma passada pelo meu blog, é sobre camisetas personalizadas, mostra passo a passo como criar uma camiseta personalizada bem maneira. Se você quiser linkar meu blog no seu eu ficaria agradecido, até mais e sucesso. (If you speak English can see the version in English of the Camiseta Personalizada. If he will be possible add my blog in your blogroll I thankful, bye friend).

boodee said...

langkah konkrit nya gimana yah??
binun...